Laman

Jumat, 06 Agustus 2010

Pengantar

Terinspirasi dari cerita-cerita yang disampaikan oleh anak-anak baik itu anak didik maupun si buah hati, maka tersusunlah novel Anggrek Untuk Faza. Keinginan untuk menulis yang menggebu membuahkan hasil. Semula rasa tidak percaya yang muncul, akankah selesai? Mampukah ? Setelah berhenti selama sebulan dalam melakukan proses kreatif, akhirnya datang kembali semangat untuk menyelesaikan sesegera mungkin agar tak menjadi PR yang tertunda. Alhamdulillah dengan dorongan banyak pihak, dengan semangat pantang menyerah maka novel kedua ini akhirnya selesai juga.
Ungkapan terima kasih terutama buat Kakanda yang sempat terlantar di malam-malam yang dingin. Yang harus rela menanti matinya komputer untuk dapat beristirahat. Kakanda menjadi penyemangat yang paling utama. Buat para belahan jiwa yang sudah memacu semangat buat berkarya. Tanpa kalian cerita ini tak akan pernah selesai. Mbak Tika dengan inspirasinya, Mas Faid dengan keahliannya, Adik dengan cerita-ceritanya yang membuat rumah jadi makin ceria. Oom Icu dengan masukan-masukannya. Bapak dengan Suportnya. Buat seseorang yang tak bisa diungkapkan namanya lewat kata-kata, kau adalah penggerak proses kreatif ini, lewat getaran jiwa, denyut nadi, pencerah hati, tanpamu proses kreatif ini tak pernah ada.


Yogyakarta, Januari 2009
Penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar